PANEN PERDANA, KEPALA DESA PONJONG INGIN MENAMBAH LUAS AREAL TANAM BUDIDAYA BAWANG MERAH

Admin 17 September 2019 21:47:30 WIB

Ponjong (17/09)-Berlokasi di Padukuhan Tembesi, pelaksanaan “Panen Perdana dan Temu Lapang Bawang Merah Biji (TSS)” menjadi ajang Kepala Desa Ponjong beliau Arif Al Fauzi menyampaikan berbagai kendala yang dialami oleh petani bawang merah di desa Ponjong.

Pak Jaiz sapaan akrab Kepala Desa Ponjong menyampaikan bahwa kendala utama para petani bawang merah saat ini adalah air. Meskipun tidak jauh dari sumber mata air kolam Sumber Ponjong, akan tetapi masih minimnya alat yang digunakan untuk menyalurkan air dari mata air Sumber Ponjong ke tampungan di areal tanaman bawang merah masih menjadi kendala utama.

Saat ini para petani menggunakan pompa air kecil seadanya untuk mencukupi kebutuhan air di lahan bawang merah. Para petani sangat berharap kedepan ada pihak terkait baik itu dari Dinas maupun Kementerian yang mau membantu para petani dalam menangani kendala yang dihadapi para petani.

Kepala Desa Ponjong menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Desa berupaya mengajukan proposal pembangunan sumur bor air untuk memenuhi kebutuhan air para petani bawang merah kepada berbagai pihak. Akan tetapi sampai saat ini masih dalam tahap pengajuan dan semoga secepatnya akan mendapatkan respon positif.

Sehingga harapan beliau apabila nanti sudah ada sumur bor air di areal tanaman bawang merah, maka kemungkinan memperluas areal tanam bawang merah menjadi lebih mudah. Beliau ingin nantinya luas areal tanam bawang merah akan meningkat dua kali lipat yang saat ini tertanam bawang merah dilahan seluas kurang lebih 4 hektar, maka nantinya akan bertambah menjadi 8-10 hektar.

Apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Ponjong ini bukan hanya menjadi harapan beliau saja, akan tetapi juga menjadi harapan dan impian para petani bawang merah yang saat ini berada dalam satu Kelompok Tani Rukun Ingkang Murakapi.

Hal ini disampaikan Pak Jaiz didepan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Dirjen Holtikultura Kementerian RI, Kepala BPTP Daerah Istimewa Yogyakarta serta Camat Ponjong, karena melihat semangat dan antusias dari para petani yang bahkan siang malam bergiliran membuat jadwal menyiram tanaman bawang merah.

Bahkan sampai malam hari pun beberapa warga rela datang ke kebun bawang merah untuk menyirami bawang merah dengan bantuan lampu kecil dan senter. Melihat perjuangan dan semangat para petani, Pak Jaiz sampai memasang lampu di beberapa areal titik  untuk membantu penerangan di malam hari.

Menurut ketua Kelompok Tani Rukun Ingkang Murakapi bapak Saparli (50) menyampaikan bahwa semangat bercocok tanam bawang merah petani daerah Padukuhan Tembesi, Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong semakin menjadi setelah mencoba menanam bawang merah ini.

Betapa tidak, sebelumnya lahan yang ditanami palawija dan buah-buahan dirasa kurang begitu maksimal ketika musim kemarau tiba. Kini bawang merah jenis Lokananta menjadi angin segar bagi mereka karena dinilai memiliki nilai jual yang menjanjikan oleh para petani dibandingkan tanaman palawija sebelumnya.

Bawang merah lokananta termasuk tanaman yang cocok ditanam pada musim kemarau. Dibutuhkan waktu 60-70 hari setelah tanam untuk masa panen, warna umbi bawang ini lebih merah terang dari jenis lainnya. Sedangkan potensi hasil panen dapat mencapai 17-20 ton per hektare. 

Lanjut bapak Saparli, meski dari proses persiapan masa tanam hingga panen lebih membutuhkan waktu lama, akan tetapi hasil yang didapatkan lebih menguntungkan dan perawatan tidak begitu memakan biaya banyak. Hal itulah yang menumbuhkan semangat para petani bawang merah Desa Ponjong untuk selalu berinovasi dan meningkatkan hasil panennya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar